Senin, 23 April 2012

Black Hole


BLACK HOLE (Khunnas)
Apakah anda semua tahu tentang istilah Black hole? apa cuma pernah denger-denger doang? penjelasan singkat tentang Black Hole dan menurut al-Qur'an, !! 
just read!!!!
Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lobang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasnya yang besar.
Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat. 2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik. 3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.

Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.
Al-Qur’an Mengungguli Astronom
Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’

Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.
Fakta dan Angka
Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.

(Oleh Dr. Mohamad Daudah )

Minggu, 15 April 2012

"The Grand Design karya Stephen Hawking & Leonard Mlodinow Tuhan Bukan Pencipta Alam Semesta?"

Diskusi Buku Oleh Pakar Ahli 
Pembicara : 1) Lutfi Assyaukanie, Ph.D (Jaringan Islam Liberal)
  2) Dr. Syafa’atun Al-Mirzanah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
  3) Dr. Rer.nat. Muhammad Farchani Rosyid (Fak. MIPA UGM Yogyakarta)

"sangat menarik"

Sejak dahulu kala agama dan sains merupakan dua sistem besar pemikiran manusia dalam menjalani kehidupan. Baik agama dan sains telah tumbuh setua sejarah manusia. Agama sangat berpengaruh dalam perilaku manusia. Sementara sains menyentuh kehidupan manusia melalui hal praktis seperti teknologi. Agama dan sains adalah dua kekuatan yang amat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu Alfred North Whitehead mengatakan “ when we consider what religion is for mankind, and what science is, it is no exaggeration to say that the future course of history depends upon the decision of this generation as the relations between them”.

Agama dan sains teramat penting bukan karena keduanya menyajikan jawaban tentang kehidupan sehari-hari, tetapi juga pertanyaan fundamental mengenai eksistensi alam dan isinya. Bagaimana jagad daya diciptakan bagaimana pula ia akan berakhir ? Kapan dan dari apa asal usul manusia? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya dilakukan oleh agama, tetapi sains juga ikut memberikan penegasan artikulatif dalam memecahkan persoalan tersebut. Tegasnya bahwa pertanyaan eksistensial tentang jagad raya (kosmologi) tersebut mendapatkan penegasan dari dua sistem berpikir ini. 
Dari sini pula pertentangan antara sains dan agama terdokumentasikan dalam sejarah. Ilmuwan dan teolog mendekati persoalan yang sama tetapi dengan titik berangkat yang berbeda. Sains bekerja berdasarkan atas eksperimen dan observasi cermat, sementara teolog membangun teorinya melalui wahyu dan hikmah kebenaran agama. Perbedaan yang tidak pernah didialogkan ini menimbulkan kritik dari ilmuwan sekaligus pandangan kecurigaan dari para teolog. Mulai dari kasus Galileo (1564-1642), Copernicus (1473-1543), Newton (1642-1727), dan Darwin (1809-1882) sampai era teknologi tinggi saat ini sains modern memberikan pemahaman yang dingin yang seringkali dianggap mengancam kepercayaan-kepercayaan agama. Pada perkembangan selanjutnya timbul suatu pra sangka bahwa sains dan agama tidak bisa disejajarkan dan berdiri secara antogonistik. Perasaan semacam ini terus bertahan selama berabad-abad sampai nanti ada arus baru untuk mendialokan agama dan sains. 
Drama kecurigaan dan pertentangan tersebut kembali muncul. Adalah Stephen Hawking, Fisikawan dari Inggris, kembali mengejutkan dunia dengan karya terbarunya bersama Leonard Mladinow, The Grand Design; New Answers to the Ultimate Questions of Life. Tokoh yang terkenal dengan beberapa teori popular dalam bidang fisika seperti teori gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi Hawking, melalui buku terbarunya tersebut, kembali memberikan tantangan besar bagi umat beragama bahwa alam semesta bukanlah diciptakan oleh Tuhan, tetapi hukum gravitasi mampu mengadakan alam semesta dengan sendirinya dari ketiadaannya. Seakan ingin membantah pada teori fisikawan sebelumnya seperti Newton, Hawking memberikan teori baru dalam menjelaskan proses penciptaan alam semesta yang disebut dengan teori M. Dalam buku tersebut Hawking menulis bahwa “karena adanya hukum gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta dengan sendirinya. Penciptaan yang spontan itu adalah alasan mengapa sesuatu itu ada, mengapa alam semesta itu ada, mengapa kita ada.” Kemudian dilanjutkan dengan “Tidak perlu membawa-bawa Tuhan seolah-olah Ia yang memicu terciptanya alam semesta”. 
Penegasan-penegasan tersebut jelas memberikan hentakan ketidaksepakatan dari kalangan agamawan. Buku baru tersebut hadir di hadapan publik sebagai buah bibir yang controversial. Tidak ayal apabila disebutkan bahwa seakan-akan Hawking telah menabuh kembali perang lama antara sains dan agama. Tentu saja bukan itu tujuan Hawking yang sebenarnya. Hawking harus tetap diposisikan sebagai ilmuwan yang telah berpetualang dalam mencari jawaban misterius dari pertanyaan-pertanyaan alam semesta. Buku yang telah di-release pada awal September 2010 tersebut seakan memberikan peta baru bagi dialog agama dan sains. Lahir secara kontroversial, buku tersebut bisa jadi memberikan warna baru dari pemetaan relasi agama dan sains ala Barbour. Terlepas dari berbagai pro-kontra, buku tersebut tentu saja akan memberikan perspektif baru dalam sains terutama fisika dan akan menimbulkan tafsir baru dari kalangan agamawan. Bagaimana kita memandang karya tersebut?

Kenapa Keju Bolong-bolong?

Halo Agan2 semua....saya mau share info nih...semoga berkenanLangsung saja....cekidot...Keju adalah salah satu produk susu yang paling penting dan banyak dikonsumsi. Diperkirakan ada lebih dari 3000 jenis keju di seluruh dunia, yang berasal dari negara-negara seperti Perancis, Jerman, Belanda, Denmark, Swiss, Italia, Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa lain. wooow banyak ya! tapi pernah gak agan nemuin keju bolong2 yang biasa kita liat di gambar2 ato di pelm kartun kayak tom and jerryNah..ini nih ceritanya knp itu keju bisa bolong:
Keju bolong biasa ditemukan di negara Swiss, penyebab lubang-lubang ini krn Bakteri propioni. Bakteri ini umumnya terdapat pada keju balokan, Limburger dan Liderkanz. Bakteri propioni memberikan rasa manis dan gurih pada keju. Keju dibuat dari susu yang diasamkan. Proses pengasaman itu dibantu oleh ragi dan bakteri. Saat keju menjalani masa pengawetan, bakteri-bakteri propioni mengeluarkan semacam gas. Gelembung-gelembung gas inilah yang membentuk lubang-lubang bundar pada keju Swiss.
Karena lubang-lubang ini, keju Swiss jadi begitu unik dan khas Beberapa jenis keju lain memperoleh bentuk yang khusus serta rasa tersendiri dari jamur tertentu. Urat-urat biru yang tampak pada keju Roquefort disebabkan oleh jamur Penicillium roquefortii. Jamur ini membuat permukaan keju menjadi licin. Sedang keju Camemberti ditumbuhi jamur putih kelabu bernama Penicillium camemberti. Jamur ini menyebabkan warnanya menjadi kekuning-kuningan....ehmmmm nyam-nyam..



x

Proses Terciptanya Alam Semesta Menurut Al-Quran

Dalam salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 miliar tahun yang lalu yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik. Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca tentang teori tersebut.
Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan:
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Lalu dalam Quran surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman:
“Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Kata asap dalam ayat tersebut di atas menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.
Lalu dalam surat At-Talaq (surat ke-65) ayat 12 Allah berfirman:
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu”
Para ahli menafsirkan bahwa kata tujuh menunjukkan sesuatu yang jamak (lebih dari satu), dimana secara tekstual hal ini mengindikasikan bahwa di alam semesta ini terdapat lebih dari satu bumi seperti bumi yang kita tempati sekarang ini.
Beberapa hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini adalah fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga kelompok benda yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda yang berada di langit, benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang berada di antara keduanya. Kita dapat menemukan tentang hal ini pada beberapa surat yaitu surat To-Ha (surat ke-20) ayat 6 yang artinya:
“Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”
Lalu dalam surat Al-Furqan (aurat ke-25) ayat 59 yang artinya:
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa…”
Juga dalam surat Al-Sajda (surat ke-32) ayat 4 yang artinya:
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa…”
Dan surat Qaf (surat ke-50) ayat 58 yang artinya:
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan”
Dari surat-surat tersebut di atas terlihat bahwa secara umum proses terciptanya jagat raya ini berlangsung dalam 6 periode atau masa dimana tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan pula bahwa terciptanya jagat raya terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya bersatu. Selain itu disebutkan pula tentang lebih dari satu langit dan bumi dan keberadaan ciptaan di antara langit dan bumi.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum para ahli mengemukakan tentang teori big bang (yang dimulai sejak tahun 1920-an), ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk.

Rabu, 04 April 2012

Alam Qur'an

Surat Al Fatihah dan Pokok Kandungannya

Surat Alfatihah disebut juga dengan AlQuranul 'Adhim (bacaan yang Agung). Dalam dalam AlFatihah mengandung tiga pokok ajaran Al Quran juga merupakan tiga pokok Agama . Yaitu meliputi tentang
1. Al Iman atau disebut dengan Akidah, keimanan
2. Al Islam atau disebut Ibadah (muamalah syariah)
3. Al Ihsan atau Akhlak kebaikan -kebaikan.

Ketiganya menjadi satu kesatuan yang terikat dan tidak dapat dipisahkan, sebagaimana tercermin dalam terhubungnya ayat-ayat didalamnya.


Untuk melaksanakan atau mengamalkan tiga hal tersebut , diwujudkan dengan yang dikandung dalam surat Alfatihah juga, yaitu dengan cara:

1. Memikirkan dan memahami tentang Allah
2. Memperhatikan tentang alam semesta
3. Merenungkan dan memikirkan tentang manusia
4. Memahami tentang dunia dan kehidupan nya
5. Memperhatikan tentang kisah-kisah zaman dahulu
6. Memperhatikan tentang Masa Yang akan datang
7. Memperhatikan tentang motivasi-motivasi praktis dam Ilmiayahnya

Demikian pula dalam melaksanakan cara cara diatas, menjadi satu kesatuan yang terpadu.Sebagai suatu kesempurnaan dalam ajaran Al Islam. ISQ. 1*