Rabu, 24 April 2013

Stephen Hawking dan Teori M

Dalam The Grand Design, Stephen Hawking menyinggung teori M beberapa kali. Menurutnya teori M adalah satu-satunya kandidat teori segalanya, bila memang teori segalanya ada. Beliau menganalogikannya sebagai peta. Kita dapat membuat peta yang mewakili seluruh permukaan bumi. Sayangnya peta yang kita buat tidak akan tepat sama. Ukuran kotak di dekat kutub akan sama dengan ukuran kotak di Indonesia. Akibatnya daerah di dekat kutub, seperti Rusia, menjadi sangat berbeda dari aslinya. Bumi itu bulat sementara peta bentuknya datar. Agar dapat dibuat sama jaraknya, maka Bumi harus dipotong-potong dulu. Dan tiap potongan pada akhirnya digabungkan. Akan banyak daerah bertindihan satu sama lain. Seperti itulah teori M. Beberapa teori superstring saling bertindihan (ingat Miyabi). Ia adalah jaringan teori.
Bagi Hawking, teori M sungguh memberikan prediksi. Teori M memprediksikan kalau alam semesta kita bukan hanya satu-satunya alam semesta. Ada tak terhingga alam semesta banyaknya dan semua tercipta dari ketiadaan. Penciptaannya tidak memerlukan Sang Pencipta sama sekali, karena semata konsekuensi dari Teori M. Sama halnya dengan kamu tidak perlu menarik kaki orang yang melompat dari tingkat 10 agar orang itu jatuh, karena dengan melompat saja dia sudah pasti jatuh. Tak terelakkan.
Sebenarnya bukan teori M saja yang meramalkan alam semesta jumlahnya tak terhingga, teori kuantum maupun relativitas umum juga meramalkan demikian. Teori kuantum sudah ditunjukkan sendiri oleh Hawking dalam buku yang sama dengan Jumlahan sejarah Feynman, sementara Mark Tegmark mengatakan kalau Relativitas Umum tidak melarang adanya tak terhitung alam semesta mengembang dihyperspace yang tak terbatas luasnya.
Kembali ke Teori M. Tidak ada yang tahu M itu sebenarnya singkatan dari apa. Ada yang bilang Master, ada yang bilang Miracle, ada yang bilang Mystery dan saya bilang Miyabi, atau Mbah, tergantung anda suka yang mana. Bagi Hawking, manusia tidak akan dapat memecahkan seluruh teori M. Untuk setiap fenomena, mungkin hanya dapat di jelaskan oleh satu dua bagian dari teori M, tidak seluruhnya.
Ada beberapa ciri teori M.
1. Dunia terdiri dari sebelas dimensi (sepuluh dimensi ruang dan satu dimensi waktu). Tujuh terlipat menjadi sangat kecil sementara empat sisanya tetap sehingga kita dapat merasakannya sebagai tiga dimensi ruang dan 1 dimensi waktu. Ini dianalogikan seperti sebuah tali bra. Dari jauh ia terlihat garis, tapi begitu kita lihat dekat sekali, ia punya ketebalan dan lebar. Dari jauh satu dimensi, dari dekat ternyata tiga dimensi. Begitu juga alam ini, dalam teori M dari ukuran kita terdiri dari empat dimensi, tapi pada dasarnya terdiri dari sebelas dimensi.
2. Dunia bukan hanya terdiri dari string, tapi juga terdiri dari partikel titik, membran dua dimensi, gelembung tiga dimensi dan terus meningkat ke dimensi hingga sembilan dimensi. Mm, mungkin bisa anda bayangkan kalau unsur dasar alam semesta bukan hanya G string tapi juga bra. Hehe, maksudnya bran (branes). Semua objek dasar disebut bran dalam teori M. Partikel titik adalah bran 0. String adalah bran 1. Membran adalah bran 2. Gelembung adalah bran 3. Dst hingga bran 9. Tidak ada bran 10 karena dimensi kesepuluh adalah wadah dari bran 9.
3. Cara dimensi-dimensi kecil terlipat menentukan hukum dunia. Karena teori M meramalkan ada tak terhingga alam semesta, maka dapat jadi kalau alam semesta kita memiliki hukum fisika yang berbeda dengan alam semesta lainnya. Dari perhitungan ilmuan, mungkin ada 10500 kombinasi hukum yang dapat dibuat. Uhh, itu artinya 1 di ikuti 500 angka nol di belakangnya.
Apakah asal usul alam semesta tersembunyai dalam Teori M?

Nah, dari sini kita bisa bertanya. Mengapa harus 11 dimensi bukannya 4? Mengapa 7 dimensi dapat berkerut sementara 4 lainnya tidak? Jawaban pertanyaan pertama terletak pada hitungan matematis teorinya, jadi sulit dijabarkan tanpa membuat saya dan anda pusing. Ini teori segalanya loh. Jawaban pertanyaan kedua adalah, umm, anda mungkin tidak suka ini, tapi jawabannya adalah: KEBETULAN.
Yup. Kebetulan kita berada di alam semesta yang 7 dimensinya berkerut. Di alam semesta lain, ada yang semuanya gak berkerut (dan gak lengket), ada yang semuanya berkerut, ada yang 4 berkerut, dst. Itu semua merupakan seluruh kombinasi yang dapat dibentuk, yaitu 10 pangkat 500 tersebut. Tapi bukan berarti kita satu-satunya dunia yang dapat dihuni, kombinasi hukum dan nilai fisika lainnya dapat juga menghasilkan kehidupan, kan hukumnya beda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar